Dimana
kau, ayah??
Oleh maya febrika yuliani
“Darimana saja kau Nisa?” tanya ibu
dengan nada marah.
“Dari rumah Indah bu” jawab Nisa sambil
menundukkan kepala.
“Ini kan sudah hampir maghrib, cucian di
dapur sudah numpuk, cepat sana cuci!” bentak ibu.
“Iya bu” (langsung berjalan kedapur).
Nisa adalah siswi kelas
VII SMP Tunas Mulia, Kecamatan Jasa Mulia yang terlahir dari pasangan ibu Emi
dan pak Rudi. Dia adalah anak yang baik, dan berbakti kepada kedua orang
tuanya. Sejak kecil dia lebih dekat dengan ayahnya daripada ibunya. Dengan
kelincahannya Nisa dapat menjadi andalan keluarganya, dia sering ikut ayahnya
mencari ikan disungai. Dengan keserdasannya Nisa berfikir untuk mencari uang
demi mengurangi beban orang tuanya, Nisa menyampaikan niatnya tersebut kepada
kedua orang tuanya. Namun, pak Rudi tidak mendukung keinginana Nisa untuk
bekerja. Menurut pak Rudi Nisa masih terlalu kecil untuk ikut merasakan
susahnya mencari rezeki. Ibu Emi setuju dengan keinginan Nisa karena ibu Emi
ssebenarnya tidak menginginkan kehadiran Nisa. Sejak mengandung ibu Emi
menginginkan anak laki-laki karena baginya anak laki-laki dapat bekerja keras
tidak seperti anak perempuan.