Minggu, 30 Oktober 2016

CERPEN


Aku kalah lagi
Oleh maya febrika yuliani
            Ku buka jendela kamarku, terlihat matahari yang cerah yang seakan enggan menampakkan senyumnya. Butiran embun menutupi dedaunan hijau di samping kamarku, kicauan burung yang riang seakan ikut menyambut hari libur pertamaku yang sebelumnya tubuhku merasa lemas ketika harus belajar seminggu penuh. Dari luar terdengar suara ibu memanggilku
“Nisa ayo kita makan” teriak ibu yang langsung membuatku tersentak
“Iya sebentar bu, Nisa mandi dulu” jawabku sembari langsung bergegas menuju kamar mandi.
            Setelah selesai mandi aku langsung menuju meja makan. Terlihat banyak makanan yang siap untuk menggoyangkan lidahku pagi ini. Dengan lahapnya aku menyantap makanan tersebut sampai-sampai ibu menegurku
“Nisa kalu makan itu yang benar” kata ibu yang langsung menghentikanku yang sedang asyik makan
“Iya Nisa” sambung ayah                                                
“hehe iya bu, yah” aku langsung merapikan posisi dan sikapku.
Mulut yang tadinya kosong kini terisi penuh dengan makanan, bibir yang tadinya bersih kini menjadi merah dan berminyak. Nisa memang anak yang pandai dikelasnya, dia juga adalah anak tunggal jadi wajar jika Nisa terbiasa untuk menjadi yang pertama.

Jumat, 09 Oktober 2015

CERPEN


Dimana kau, ayah??
Oleh maya febrika yuliani

“Darimana saja kau Nisa?” tanya ibu dengan nada marah.
“Dari rumah Indah bu” jawab Nisa sambil menundukkan kepala.
“Ini kan sudah hampir maghrib, cucian di dapur sudah numpuk, cepat sana cuci!” bentak ibu.
“Iya bu” (langsung berjalan kedapur).
Nisa adalah siswi kelas VII SMP Tunas Mulia, Kecamatan Jasa Mulia yang terlahir dari pasangan ibu Emi dan pak Rudi. Dia adalah anak yang baik, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Sejak kecil dia lebih dekat dengan ayahnya daripada ibunya. Dengan kelincahannya Nisa dapat menjadi andalan keluarganya, dia sering ikut ayahnya mencari ikan disungai. Dengan keserdasannya Nisa berfikir untuk mencari uang demi mengurangi beban orang tuanya, Nisa menyampaikan niatnya tersebut kepada kedua orang tuanya. Namun, pak Rudi tidak mendukung keinginana Nisa untuk bekerja. Menurut pak Rudi Nisa masih terlalu kecil untuk ikut merasakan susahnya mencari rezeki. Ibu Emi setuju dengan keinginan Nisa karena ibu Emi ssebenarnya tidak menginginkan kehadiran Nisa. Sejak mengandung ibu Emi menginginkan anak laki-laki karena baginya anak laki-laki dapat bekerja keras tidak seperti anak perempuan.

Sabtu, 31 Januari 2015

CERPEN


Cinta Chatting
Oleh Maya Febrika Yuliani*


Sinar bulan purnama seakan melihatkan senyumnya, gemerlip bintang menemani sunyinya malamku. Kududuk termenung di antara dua jendela kaca  yang sedang terbuka. Lamunanku terhenti ketika terdengar suara yang menyapaku
“Hey Ki, Kenapa kamu disini”
“Eh kamu Li, kamu mengagetkan aku saja” jawabku sembari mengelus-elus dada.
“Kamu kenapa malam-malam disini?”
“Tidak apa-apa, aku hanya menikmati gemerlip bintang yang seakan menari di langit.”

Minggu, 18 Januari 2015

PUISI


Maafkan Aku Ayah
Oleh Maya Febrika Yuliani*

Aku menangis dalam indahnya fatamorgana
Meratapi kesalahanku pada ayah
Tak pantas rasanya aku meneteskan air mata
Bila teringat akan jasa baik si dia

Diri yang tak bisa hidup tanpa dia
Menjadikan aku semakin hina
Akankah aku membenci ayah?
Malaikat yang selalu ada disaat aku butuh apa saja

Indahnya diriku karena dia
Pandainya aku karena budi baiknya
Tumbuhnya aku karena kasih sayang darinya
Dia.. ya dia.. sang malaikat pelita

Tetesan air mata menyelimuti hati
Untaian kata tiada henti
Rasa kesal yang semakin menjadi
Menjadikan diri semakin tak berarti



RINDU IBUKU
Karya : maya FY




Hari – hari ku lalui dengan kerinduan
Rindu pada sang ibu yang tak kunjung datang
Aku rindu.........ibu.........
Aku rindu.........
Siang malam aku merindukanmu
Apa kabar engkau disana ibu.....
Apa engkau juga merindukanku ?
Ibu..... ibu..... aku rindu.....

Sabtu, 20 September 2014

cerpen


CINTA PERTAMA DI SWEET SEVENTEN

“ini dia orang yang kita cari-cari, darimana saja kamu Dil” ujar Ika dengan wajah agak kesal.
“aku dari tadi disini kok” jawab Dila dengan muka cengengesan.
Dila adalah siswa kelas XII IPA di salah satu SMA ternama di Jakarta. Dia sangat anti dengan yang namanya cowok, yaaaa walaupun dia sering gosipin tentang cowok.
Baginya sekolah yaaa sekolah dan pacaran yaa pacaran tetapi belum waktunya. Sifatnya sangat bertolak belakang dengan temannya Ika yang sudah sering pacaran. Saat ika pacaran yang ke-4 kalinya dengan Doni,Dila adalah orang pertama yang menentang hubungan mereka, entah apa alasannya. Tapi Ika tak pernah hirau akan hal itu, baginya yang menjalani semua itu adalah dia dan bukan Dila.

Sabtu, 06 September 2014


Ungkapan hati seorang rakyat
Karya : Maya febrika yuliani
Pemerintah adalah sosok yang sangat diharapkan masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mempedulikannya,inilah anggapan seorang remaja yang sangat prihatin dengan keadaan tempat tinggalnya. Dia adalah mira seorang anak desa yang dilahirkan dan dibesarkan di suatu desa yang sangat jauh dari lingkungan kota yaitu DESA KEMANG BEJALU. Kehidupan di desa tempat tinggalnya sangat tentram dan damai, masyarakatnya ramah kepada siapa saja yang datang ke desa tersebut. Mata pencarian penduduk disana adalah nelayan, petani dan tukang. Desa tempat tinggal mira merupakan desa yang paling kecil dan sedikit penduduknya di KECAMATAN RANTAU BAYUR tetapi adalah satu-satunya desa pem-produksi motor laut ( ketek, motor dagang, dan perahu)

Senin, 14 Juli 2014


KAU DATANG SETELAH AKU PERGI

“mengapa kamu seperti ini lisa, semenjak rendi pergi kamu jadi suka menyendiri” kata rika.”aku tidak apa-apa” Cuma itu kalimat yang keluar dari mulut lisa. Lisa adalah seorang mahasiswi jurusan kedokteran, dia memiliki 4 orang sahabat yaitu rika, tania, rendi, dan yudi. Lisa,rika,dan yudi bersahabat dari kecil sedangkan tania dan rendi mereka baru kenal di bangku kuliah. Tiga tahun yang lalu sebelum lisa bertemu dengan rendi, lisa pernah menaruh hati dengan rendi namun rendi telah memiliki pacar yang bernama desi. Awalnya rendi mendekati lisa dan mereka akrab hingga menjadi teman dekat, tapi pada saat itu lisa tidak tau kalau rendi telah memiliki pacar. Beberapa bulan kemudian lisa tau dari tania yang merupakan teman rendi yang juga merupakan teman desi kalau rendi sudah memiliki pacar.
Lisa yang mengetahui hal itu merasa sakit hati dan merasa dibohongi karena selama ini rendi mendekati dia, tapi setelah lisa jatuh hati kepada rendi ternyata dia memiliki pacar. Lisa menceritakan semua kejadian itu kepada sahabatnya rika dan yudi, namun bagaimana lagi semua itu sudah terjadi. “sudalah lis, lebih baik kamu mencoba untuk melupakan rendi. Kamu anggap rendi hanya sebagai teman tidak lebih.” Bantah yudi. Hari-hari dilalui lisa dengan santai tanpa memikirkan hal yang aneh-aneh, sekarang dia dan rendi berteman baik. Lisa tidak mau menghancurkan pertemanan  mereka yang telah terjalin dengan baik. Namun karena lisa tidak mau terlalu sakit hati maka dia bermaksud untuk menjauhi rendi.