Jumat, 09 Oktober 2015

CERPEN


Dimana kau, ayah??
Oleh maya febrika yuliani

“Darimana saja kau Nisa?” tanya ibu dengan nada marah.
“Dari rumah Indah bu” jawab Nisa sambil menundukkan kepala.
“Ini kan sudah hampir maghrib, cucian di dapur sudah numpuk, cepat sana cuci!” bentak ibu.
“Iya bu” (langsung berjalan kedapur).
Nisa adalah siswi kelas VII SMP Tunas Mulia, Kecamatan Jasa Mulia yang terlahir dari pasangan ibu Emi dan pak Rudi. Dia adalah anak yang baik, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Sejak kecil dia lebih dekat dengan ayahnya daripada ibunya. Dengan kelincahannya Nisa dapat menjadi andalan keluarganya, dia sering ikut ayahnya mencari ikan disungai. Dengan keserdasannya Nisa berfikir untuk mencari uang demi mengurangi beban orang tuanya, Nisa menyampaikan niatnya tersebut kepada kedua orang tuanya. Namun, pak Rudi tidak mendukung keinginana Nisa untuk bekerja. Menurut pak Rudi Nisa masih terlalu kecil untuk ikut merasakan susahnya mencari rezeki. Ibu Emi setuju dengan keinginan Nisa karena ibu Emi ssebenarnya tidak menginginkan kehadiran Nisa. Sejak mengandung ibu Emi menginginkan anak laki-laki karena baginya anak laki-laki dapat bekerja keras tidak seperti anak perempuan.

Sabtu, 31 Januari 2015

CERPEN


Cinta Chatting
Oleh Maya Febrika Yuliani*


Sinar bulan purnama seakan melihatkan senyumnya, gemerlip bintang menemani sunyinya malamku. Kududuk termenung di antara dua jendela kaca  yang sedang terbuka. Lamunanku terhenti ketika terdengar suara yang menyapaku
“Hey Ki, Kenapa kamu disini”
“Eh kamu Li, kamu mengagetkan aku saja” jawabku sembari mengelus-elus dada.
“Kamu kenapa malam-malam disini?”
“Tidak apa-apa, aku hanya menikmati gemerlip bintang yang seakan menari di langit.”

Minggu, 18 Januari 2015

PUISI


Maafkan Aku Ayah
Oleh Maya Febrika Yuliani*

Aku menangis dalam indahnya fatamorgana
Meratapi kesalahanku pada ayah
Tak pantas rasanya aku meneteskan air mata
Bila teringat akan jasa baik si dia

Diri yang tak bisa hidup tanpa dia
Menjadikan aku semakin hina
Akankah aku membenci ayah?
Malaikat yang selalu ada disaat aku butuh apa saja

Indahnya diriku karena dia
Pandainya aku karena budi baiknya
Tumbuhnya aku karena kasih sayang darinya
Dia.. ya dia.. sang malaikat pelita

Tetesan air mata menyelimuti hati
Untaian kata tiada henti
Rasa kesal yang semakin menjadi
Menjadikan diri semakin tak berarti



RINDU IBUKU
Karya : maya FY




Hari – hari ku lalui dengan kerinduan
Rindu pada sang ibu yang tak kunjung datang
Aku rindu.........ibu.........
Aku rindu.........
Siang malam aku merindukanmu
Apa kabar engkau disana ibu.....
Apa engkau juga merindukanku ?
Ibu..... ibu..... aku rindu.....